Prinsip Hidup Kucing Hitamku




Baru kali ini, selama aku hidup--punya kucing yang ada prinsip hidup nya, namanya Muhammad Tatam Muslim, aku namain gitu--karena aku dari dulu kepengen punya kucing--pake namanya Nabi Muhammad biar sholeh dan gak galak, sengaja dikasih nama Muslim--biar pada tahu--kalau ini kucingnya Islam--bukan kucing dari zaman Firaun. 

Yang terkenal banget dengan kucing hitamnya. 

Dan dipanggil tatam karena badannya hitam penuh. 


Dia ini punya prinsip hidup, lingkungan harus bersih dan makanan pagi sore harus ada. Kalau kandangnya kotor. Kotak kotorannya penuh dengan pup. Dan terbalik--dia bakalan ngomel sekeras-kerasnya. 


Omelannya pun khas, kaya suara kucing kejepit hahaha.. Terus kalau gak dikasih makan, marahnya sampai berjam-jam, gak bisa dengar aku keluar dari kamar--nangis nya makin menjadi, hehehe. Minta tolong diperhatikan lebih 😁


Apalagi kalau dikeluarin kandang, heboh--jalan jauh banget keliling komplek rumah orang, ntr kalau dicari--pasti kedapatan lagi nyantai di depan halaman rumah orang, gak betah banget dirumah. Maunya mainan terus diluar rumah--nanti kalau sore--datang--nangis-nangis didepan jendela-minta bukain--mau makan sore, hahaha.. 


Nah berhubung, bete juga selalu nyariin dia--sampai jam 2 pagi keliling komplex cuma nyariin dia aja. Karena mana bisa tidur--kalau dia masih diluar rumah, akhirnya dia aku kandang--bareng dua adek hitam si dora dan emon. 


Biar dia sibuk jagain adek-adeknya yang lincahnya gak ketulungan, dan makannya juga terjaga kalau dikandang. 


Apalagi si ade, suka banget mainan di kotak pasirnya, hadeh. 


Makin bete lah Tatam, haha.. 


Soalnya kandangnya bisa kotor, ditumpahi pasir yang ada kotorannya, hehehe. 


Bisa dipastikan, oktaf suara Tatam kaya kejepit pintunya makin kenceng, dan minta banget, dibersihkan. 


Kucing lucu, umur 2 tahun--waktu dia kecil suka tidur sama-sama di kamar karena dia dulu matanya sakit, gak mau makan. Mamanya hilang, saudaranya mati semua--jadi kalau malam--diajak tidur sama-sama, biar dia ngerasa punya keluarga. 


Ternyata bagus sih. Dia jadi penurut, pintar kalau di ajak ngobrol--gak sibuk sendiri--matanya serius merhatiin kita ngomong, tapi ya gitu--manjanya gak ketulungan. 


Manja banget. 


Gak bisa liat aku jalan didepan kandangnya, udah mulai negur pake suara serak kejepit pintunya, hadeh. 

πŸ˜πŸ˜‚

Pengen diajak keluar kandang dan jalan-jalan. 


Dia juga yang kalau digendong, rapi banget duduknya, enak kita ngebawanya--mungkin karena kebiasaan--dari usia 2 bulan--aku suka gendong di bahuku untuk jalan ke dalam kamar kalau malam. 


Usianya sekarang 2 tahun lebih, jalan 3 tahun--makin kesini makin gemesin. 


Sudah jarang mau meladeni kucing lain untuk berkelahi dan prinsip hidupnya harus bersih wangi ada makanan--udah mirip kaya prinsip hidup manusia hehehe


Bahkan lebih repot mah ini dari manusia. Soalnya dia gak punya akal, adanya insting naluri saja, kalau moodnya gak suka--harus secepatnya bikin dia suka lagi, hehe. 


Dear, Tatam. 


Terima kasih sudah hadir di hidup ini, kamu seperti Peri dan Pahlawan yang manis di hidup ini, jangan mengira--mami yang suka bantuin kamu--tapi nyatanya--kamu yang diciptakan Allah--selalu bantuin mami bahagia karena udah mau jadi teman yang imut, sahabat yang lugu, anak yang manja, keluarga yang hangat 🌿😊


Semoga cerita Tatam menginspirasi, meski hanya kucing tapi bisa bikin hidup bahagia satu orang manusia di dunia ini πŸ±πŸ€ 

Salam Manis Dari Aku

Tenggarong,  04 November 2020

Sahabat Sehidup Sesurgamu

Rohana Permata Sari

Comments